Jatuh bangun, hidup mati bagi sebagian besar pebisnis mikro dan kecil adalah hal yang sangat biasa. Jangankan waktu 5 tahun untuk bertahan, dalam hitungan bulanpun sudah banyak bisnis yang berguguran. Ini baru soal bertahan bisnis, belum berbicara soal bagaimana mengembangkan bisnis. Ada beberapa hal mendasar yang menjadikan bisnis mikro dan kecil jatuh bangun seperti itu.
Pertama, Ingin melakukan semuanya sendirian. Dalam bisnis kecil, semua orang harus melakukan tugas yang sesuai dengan keahliannya. Pada awalnya boleh melakukan semuanya sendirian, tapi ketika sudah mulai kerepotan, jangan segan-segan mencari bantuan atau karyawan yang cocok. Jangan takut untuk mencari bantuan dari luar. Sebuah bisnis yang mulai tumbuh tidak mungkin dilakukan sendirian, cari orang yang memang mengerti di bidangnya. Sebagai contoh, sulit rasanya seorang ahli informasi dan teknologi (IT) bisa mengurus pembukuan dengan baik. Orang Accounting bisa melakukan kegiatan marketing dengan sangat baik.
Kedua, Beranggapan sebuah produk bisa terjual dengan sendirinya. Bayangkan Anda punya perusahaan dengan produk yang paling mutakhir di dunia. Apakah barang ini bisa terjual dengan sendirinya dengan segala kecanggihan yang dimiliki? Jawabannya, tidak. Sebaik apapun produk tersebut, tidak akan terjual tanpa ada orang yang tahu. Untuk itu, bangunlah sebuah basis pelanggan yang mengerti akan bisnis Anda.
Promosi paling bagus adalah mulut ke mulut, di zaman modern ini cara tersebut lebih mudah dilakukan melalui media sosial. Sering-seringlah berpromosi atas bisnis Anda melalui media sosial dan komunitas. Namun kalau perusahaan Anda mempunyai budget untuk beriklan, akan jauh lebih baik.
Ketiga, Tidak mengerti cara menyusun laporan keuangan. Kebanyakan pebisnis pemula dan kecil tidak mengerti menyusun pembukuan atau laporan keuangan. Tak cukup hanya mengerti akan dunia bisnisnya, seorang pengusaha juga harus bisa mengerti kondisi kesehatan finansial perusahaannya. Semua keputusan bisnis yang akan diambil pengusaha selalu berhubungan dengan arus kas perusahaannya dan target laba di akhir tahun. Pembukuan ini di butuhkan saat kita mau mengajukan Kredit modal ke Bank. Laporan keuangan yang Bankable akan lebih disukai oleh pihak bank, dan itu akan meningkatkan trust bank ke Anda.
Keempat, Menyepelekan hal yang sebenarnya bisa menguntungkan. Ketika sebuah bisnis tidak berjalan dengan baik, biasanya pengusaha langsung membuat produk baru demi menggenjot penjualan. Hal ini tidak salah, karena bisa menambah omzet yang sudah mulai lesu. (Inilah asal usul atau cikal bakal banyaknya pengusaha pemula yang mempunyai banyak bisnis dan banyak produk, namun banyak yang tidak berhasil alias tidak fokus). Namun, hal itu tidak akan bertahan lama dan melelahkan, karena tak berapa lama harus mencari produk baru lagi demi menggenjot laba. Padahal sebenarnya bisnis yang baik itu adalah bisnis yang fokus ke satu atau beberapa produk saja.
Selama produk tersebut sejak awal sudah dirancang sedemikian rupa sehingga disiapkan untuk jangka panjang, maka pelanggan akan terus mencarinya. Jadi, ada baiknya untuk tidak buru-buru mencari produk baru sebelum produk lama Anda berkembang sampai sempurna, ini adalah rahasia untuk sukses jangka panjang. Investasi modal akan jauh lebih punya arti pada perkembangan dan pertumbuhan usaha sebelumnya daripada investasi pada bisnis baru yang baru mulai dan menyedot modal banyak dan belum tentu bisa tumbuh, hanya karena kita punya sifat mudah tergiur dengan hal-hal baru.
Kelima, Buatlah bisnis anda bersistem. Sistem bisnis tidak harus yang rumit-rumit, cukup mengatur pendelegasian tugas yang jelas, informasi produk yang seragam dan konsisten, pengaturan kerja yang jelas dan transparan, yang memungkinkan seluruh pekerjaan dapat dikerjakan dan berjalan dengan baik meskipun anda tidak ada di dalamnya.
Sumber : http://strategi-usaha.wirausahanews.com
Pertama, Ingin melakukan semuanya sendirian. Dalam bisnis kecil, semua orang harus melakukan tugas yang sesuai dengan keahliannya. Pada awalnya boleh melakukan semuanya sendirian, tapi ketika sudah mulai kerepotan, jangan segan-segan mencari bantuan atau karyawan yang cocok. Jangan takut untuk mencari bantuan dari luar. Sebuah bisnis yang mulai tumbuh tidak mungkin dilakukan sendirian, cari orang yang memang mengerti di bidangnya. Sebagai contoh, sulit rasanya seorang ahli informasi dan teknologi (IT) bisa mengurus pembukuan dengan baik. Orang Accounting bisa melakukan kegiatan marketing dengan sangat baik.
Kedua, Beranggapan sebuah produk bisa terjual dengan sendirinya. Bayangkan Anda punya perusahaan dengan produk yang paling mutakhir di dunia. Apakah barang ini bisa terjual dengan sendirinya dengan segala kecanggihan yang dimiliki? Jawabannya, tidak. Sebaik apapun produk tersebut, tidak akan terjual tanpa ada orang yang tahu. Untuk itu, bangunlah sebuah basis pelanggan yang mengerti akan bisnis Anda.
Promosi paling bagus adalah mulut ke mulut, di zaman modern ini cara tersebut lebih mudah dilakukan melalui media sosial. Sering-seringlah berpromosi atas bisnis Anda melalui media sosial dan komunitas. Namun kalau perusahaan Anda mempunyai budget untuk beriklan, akan jauh lebih baik.
Ketiga, Tidak mengerti cara menyusun laporan keuangan. Kebanyakan pebisnis pemula dan kecil tidak mengerti menyusun pembukuan atau laporan keuangan. Tak cukup hanya mengerti akan dunia bisnisnya, seorang pengusaha juga harus bisa mengerti kondisi kesehatan finansial perusahaannya. Semua keputusan bisnis yang akan diambil pengusaha selalu berhubungan dengan arus kas perusahaannya dan target laba di akhir tahun. Pembukuan ini di butuhkan saat kita mau mengajukan Kredit modal ke Bank. Laporan keuangan yang Bankable akan lebih disukai oleh pihak bank, dan itu akan meningkatkan trust bank ke Anda.
Keempat, Menyepelekan hal yang sebenarnya bisa menguntungkan. Ketika sebuah bisnis tidak berjalan dengan baik, biasanya pengusaha langsung membuat produk baru demi menggenjot penjualan. Hal ini tidak salah, karena bisa menambah omzet yang sudah mulai lesu. (Inilah asal usul atau cikal bakal banyaknya pengusaha pemula yang mempunyai banyak bisnis dan banyak produk, namun banyak yang tidak berhasil alias tidak fokus). Namun, hal itu tidak akan bertahan lama dan melelahkan, karena tak berapa lama harus mencari produk baru lagi demi menggenjot laba. Padahal sebenarnya bisnis yang baik itu adalah bisnis yang fokus ke satu atau beberapa produk saja.
Selama produk tersebut sejak awal sudah dirancang sedemikian rupa sehingga disiapkan untuk jangka panjang, maka pelanggan akan terus mencarinya. Jadi, ada baiknya untuk tidak buru-buru mencari produk baru sebelum produk lama Anda berkembang sampai sempurna, ini adalah rahasia untuk sukses jangka panjang. Investasi modal akan jauh lebih punya arti pada perkembangan dan pertumbuhan usaha sebelumnya daripada investasi pada bisnis baru yang baru mulai dan menyedot modal banyak dan belum tentu bisa tumbuh, hanya karena kita punya sifat mudah tergiur dengan hal-hal baru.
Kelima, Buatlah bisnis anda bersistem. Sistem bisnis tidak harus yang rumit-rumit, cukup mengatur pendelegasian tugas yang jelas, informasi produk yang seragam dan konsisten, pengaturan kerja yang jelas dan transparan, yang memungkinkan seluruh pekerjaan dapat dikerjakan dan berjalan dengan baik meskipun anda tidak ada di dalamnya.
Sumber : http://strategi-usaha.wirausahanews.com
0 komentar:
Posting Komentar